MAKALAH
METODE
PENANGKAPAN
Alat Penangkapan Ikan Yang Melukai
Di
susun Oleh :
Kelompok
2
1.
Hasbudi 14.101020.004
2.
Muhammad Rony Yahya 14.101020.005
3.
Mario Oktavianus Unarajan 14.101020.006
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS
BORNEO TARAKAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan
kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “Alat Penangkapa Ikan Yang Melukai”. Penulisan
makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan
tugas Mata Kuliah Metode Penangkapan.
Dalam Penulisan makalah ini penulis
menyadari masih terdapat kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semuanya, khususnya para pembaca makalah ini.
Tarakan, Mei 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Halaman Judul.................................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................ iii
Daftar Gambar
…………………………………………………………….. iv
I.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang................................................................................. 5
B. Manfaat
………………………………………………………… 6
C. Tujuan
Penelitian .......................................................................... .. 6
II. PEMBAHASAN
A.
Tinjauan Puastaka....................................................................... 7
B. Ulasan
Materi................................................................................ 13
C. Solusi ............................................................................................ 13
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
................................................................................ 15
B. Saran
……………………………………………………….... 15
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1
Struktur tombak…………………………………………………… 7
Gambar 1.2
Tombak bamboo…………………………………………………… 8
Gambar 1.3
Tombak Dengan Satu Mata Tombak……………………………… 9
Gambar 1.4
Tombak Dengan Mata Tombak Bercabang……………………….. 10
Gambar 1.5
Harpoon Lempar………………………………………………… 10
Gambar 1.6
Harpoon Tembak………………………………………………….. 11
Gambar
1.7 Orang Menombak di Perairan Dangkal dan Jernih……………….. 12
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia
dengan panjang garis pantai lebih dari 81.000 km serta lebih dari 17.508. Di
Indonesia sendiri 2/3 dari seluruh luas wilayahnya adalah wilayah perairan.
Wilayah perairan Indonesia terdiri dari wilayah perairan laut dan wilayah perairan
umum. Wilayah perairan umum sendiri masih terbagi lagi menjadi perairan sungai,
danau, kolam, tambak dan lain-lain.
Dengan wilayah perairan yang begitu luas dan terdiri dari
bermacam-macam jenis perairan hal ini berdampak pada jenis alat tangkap yang
begitu beragam pula. Ada jenis alat tangkap yang digunakan di laut adapula yang
digunakan di perairan umum. Dari alat tangkap yang tradisional sampai yang
modern, dari alat tangkap yang mahal sampai kealat tangkap yang sederhana.
Karena kemajuan teknologi yang begitu pesat maka alat
tangkap yang sederhana akan tetapi memiliki berbagai keuntungan seperti tombak
kini mulai menghilang. Oleh sebab itulah kami memilih untuk meneliti mengapa
penggunaan tombak sebagai alat tangkap semakin hari semakin hilang dan mencari
bagaimana solusi yang baik supaya tombak tetap digunakan sebagai alat tangkap
karena penggunaan tombak sebagai alat tangkap lebih ramah lingkungan daripada
menggunakan trawl.
Keberhasilan suatu penangkapan ikan dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantaranya adalah keahlian nelayan dalam mengoperasikan alat
tangkap (teknik penangkapan), daerah penangkapan yang yang tepat, dan masih
banyak lagi faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam sebuah operasi
penangkapan ikan. Dalam pembahsan kali ini akan dibahas mengenai
klasifikasi teknik dalam penangkapan ikan.
Jika melihat berbagai jenis alat tangkap yang beroperasi
di suatu perairan, sangatlah beragam. Tentu dari masing-masing alat tangkap
membutuhkan teknik pengoperasian yang berbeda-beda. Namun beberapa alat tangkap
ada yang mempunyai kemiripan dalam pengoperasiannya walaupun ada yang lebih
sederhana dan ada yang lebih kompleks. Sebagai contoh adalah alat tangkap
pancing yang menggunakan hanya satu mata pancing (hand line) jika
dibandingkan dengan pengoperasian tuna lon gline yang membutuhkan mata pancing
yang banyak. Ke dua alat tangkap ini adalah sama-sama pancing (line fishing),
tetapi ada perbedaan dengan jumlah mata pancing yang
diopersikan.
Pemanfaatan sumberdaya perikanan dari waktu ke waktu
terus mengalami peningkatan, mengikuti permintaan yang cenderung terus
bertambah, baik jumlah maupun jenisnya. Meningkatnya upaya sumberdaya perikanan
mendorong berkembangnya teknik dan taktik penangkapan (fishing technique and
fishing tactics) untuk dapat memproduksi secara lebih efektif dan efisien (Ayodhyoa,
1983).
Keberadaan alat penangkapan ikan di indonesia ini sudah
berkembang pesat, dengan berbagai macam alat tangkap yang telah dimiliki sudah
beredar diseluruh sektor perikanan indonesia. Diantaranya adalah pancing,
payang dan purse seine. Dari alat-alat tersebut termasuk dalam golongan alat
yang ramah lingkungan, sehingga alat tersebut digunakan sebagai komoditas utama
dan bernilai ekonomis tinggi.
Pemanfaatan sumberdaya hayati laut tidak lepas dari
kegiatan operasi penangkapan ikan yang melibatkan berbagai unit penangkapan
ikan, unit penangkapan ikan yang berkembang saat ini cukup bervariasi mulai
dari yang berukuran kecil seperti tombak, serok dan pancing sampai alat tangkap
yang berukuran besar seperti trawl, purse seine, rawai tuna serta payang.
Payang merupakan salah satu unit penangkapan ikan yang umum dikenal dan
dioperasikan hampir di seluruh perairan indonesia (Subani, 1978).
B. Manfaat
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai informasi bagi
masyarakat Indonesia tentang jenis alat tangkap tombak, cara penggunaannya dan
keuntungan serta kerugian menggunakan alat tangkap ini.
C.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai
:
1. Memenuhi tugas dasar-dasar penangkapan ikan
2. Untuk memberikan informasi tentang jenis alat tangkap
ikan berupa tombak kepada masyarakat Indonesia serta keuntungan dan kerugian
menggunakan tombak
3. Untuk memberikan informasi mengapa semakin hari
penggunaan tombak semakin langka dan mencari solusi yang terbaik supaya
penggunaan tombak tetap bertahan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan
Pustaka
1) Definisi
dan Sejarah Perkembangan Tombak
Tombak adalah senjata
lempar bagiannya terdiri dari mata tombak dan gagang tombak.
Sejarah Penggunaan Tombak yaitu terdapat pada
zaman Paleolithikum ,di zaman ini manusia sudah menemukan alat penangkapan ikan berupa tombak, karena
pada zaman ini peralatan tangkap sangat jarang ditemukan jadi kebanyakan
manusia yang hidup di zaman ini menggunakan Tombak untuk mencari makan. Alat
tanggkap ini terdiri dari alat penangkap yang terdiri dari batang (kayu, bambu)
dengan ujungnya berkait balik (mata tombak) dan tali penarik yang diikatkan
pada mata tombak. Tali penariknya dipegang oleh nelayan kemudian setelah tombak
mengenai sasaran tali tersebut ditarik untuk mengambil hasil tangkapanTali juga
memiliki fungsi untuk mengikat bagian pecahan pada bambu anda dan menjaga mata
tombak anda pada posisi stabil.Penombakan ikan adalah metode kuno penangkapan
ikan dengan menggunakan tombak atau varian lainnya seperti harpoon, trident,
dan panah. Beberapa varian alat yang telah maju menggunakan berbagai cara untuk
menggerakkan tombak, seperti penggunaan pegas dan bubuk mesiu.
2)
Struktur Tombak
Gambar
1.1 Struktur tombak
Ujung tombak dibuat sedemikian rupa
seperti pada mata kail agar ikan yang tertangkap tidak dapat lepas dari mata
tombak,
serta mata tombak dibuat sangat runcing agar mudah menusuk tangkapan yang
diinginkan. Tombak yang digunakan
boleh mermacam-macam bentuk, dari yang mempunyai gagang pendek Panjangnya
berkisar 2,5-3 meter, dengan panjang ini berpengaruh terhadapa daya jangkau,
daya tekan dan keseimbangan lemparan. hingga
yang panjang dan biasanya bercabang tiga diujungnya (semacam trisula), atau
dapat pula hanya bermata satu. Batang yang digunakan biasanya Bambu yang
berumur tua karena mempertimbangan kekuatan struktur bambu. Diameter bambu atau
kayu yang bagus yaitu tidak terlalu besar, hal ini akan berpengaruh terhadap
control pada tombak bambu, yaitu tidak akan terlalu berat untuk menunjang daya
refleks anda dan tidak terlalu ringan.
3)
Jenis – Jenis Tombak
Tombak sendiri memiliki
berbagai macam jenis yang diklasifikasikan berdasarkan kegunaannya dan dilempar
atau tidaknya tombak tersebut. Biasanya tombak yang tidak dilempar adalah
tombak yang digunakan untuk berperang atau berburu hewan yang besar tetapi
memiliki pergerakan yang pelan sedangkan tombak yang dilempar biasanya
digunakan untuk berburu hewan-hewan kecil yang memiliki pergerakan yang cepat.
Tombak yang digunakan sebagai alat tangkap ikan termasuk dalam tombak yang
dilempar.
Semakin berkembangnya zaman, jenis
tombak yang digunakan sebagai alat tangkap ikan pun semakin beragam. Berikut
adalah contoh-contoh jenis tombak yang digunakan sebagai alat tangkap ikan :
· a. Tombak bambu
Gambar 1.2
Tombak bambu
Tombak bambu adalah tombak yang paling mudah pembuatannya karena
hanya membutuhkan bambu
yang salah satu ada kedua ujungnya diruncingkan. Tombak jenis ini biasa
digunakan oleh suku – suku pedalaman yang masih terbilang primitif dan
digunakan oleh para survivor. Daya tahan tombak ini terbilang buruk karena
terbuat dari bambu
sehingga mudah patah dan mudah sekali mengalami pelapukan serta pada ujung
tombak mudah mengalami penumpulan.
·
Tombak Kayu dengan Mata Tombak dari Logam
Gambar 1.3
Tombak Dengan Satu Mata Tombak
Tombak jenis ini tidak
jauh beda dengan tombak dari kayu, yang membedakan hanyalah mata tombak yang
terbuat dari bahan logam. Tombak ini biasa digunakan oleh suku – suku yang
sudah terbilang modern. Tombak jenis ini lebih baik daya tahannya daripada
tombak kayu karena mata tombaknya yang terbuat dari bahan logam. Tombak ini
terbagi lagi menjadi 2, yaitu dengan mata tombak yang hanya memiliki satu
ujung yang runcing dan mata tombak yang memiliki banyak cabang yang
meruncing.
Gambar 1.4 Tombak Dengan Mata Tombak Bercabang
·
Harpoon Lempar
Harpoon adalah
tombak yang mata tombaknya terbuat dari logam dan ujungnya diberi
tali yang cukup panjang. Harpun ini digunakan dengan cara melemparnya kearah
mangsa. Harpun biasanya digunakan untuk berburu mamalia laut seperti ikan paus.
Gambar 1.5 Harpoon Lempar
·
Harpoon Tembak
Harpoon ini adalah
modifikasi dari harpoon lempar. Harpun jenis ini memiliki dua bagian penting
yaitu senapan dan mata tombak yang diikat ujungnya dengan menggunakan tali yang
panjang dan kuat. Senapannya sendiri digunakan sebagai pelontar mata tombaknya
menuju kearah mangsa yang diincar. Mata tombak harpoon jenis ini terbuat dari
logam dan bisasanya berukuran kecil dan ramping, hal ini bertujuan supaya mata
tombak mampu melesat dengan sempurna menuju kearah mangsa yang diincar.
Biasanya harpoon jenis ini digunakan untuk berburu ikan-ikan kecil yang
memiliki pergerakan yang cepat.
Gambar 1.6 Harpoon Tembak
4)
Pengoperasian
Pengoperasian tombak memang tak semudah
pengoperasian alat tangkap yang lainnya. Penggunaan tombak sebagai alat tangkap
sangatlah membutuhkan skill yang mumpuni. Selain ketepatan dan kecepatan sang
pengguna juga harus jeli melihat sasarannya.
Untuk tiap – tiap jenis tombak juga memiliki
cara penggunaan yang berbeda-beda. Untuk tombak kayu dan tombak kayu bermata
tombak berbahan logam pengoperasiannya yaitu dengan cara melesatkan atau
melemparkan tombak menuju ke sasaran tangkap. Untuk harpoon lempar
pengoperasiannya berbeda sekali dengan harpoon tembak. Harpoon lempar
diopersikan dengan cara dilempar atau orang yang memakai harpoon tersebut
melompat dan menancapkan tombak tersebut kearah badan sasarannya dalam hal ini
biasanya adalah paus, sedangkan harpoon tembak pengoperasiannya mirip dengan
pistol. Senapan harpoon tembak harus dikongkang terlebih dahulu lalu si
pengguna harus terjun ke air dan menyelam untuk mendekati target sasaran. Bila
sudah mendapatkan target sasaran sang pengguna harus membidik benar-benar dan
harus memperkirakan jarak yang pas untuk melesatkan harpoon pada mangsa supaya
kemungkinan meleset dari sasaran menjadi lebih kecil.
5)
Daerah Pengoperasian
Tombak biasa digunakan
sebagai alat tangkap ikan pada perairan umum maupun perairan laut. Di perairan
umum contohnya seperti disungai, akan tetapi tidak semua sungai bisa
menggunakan alat tangkap berupa tombak ini. Sungai yang dapat menggunakan alat
tangkap ini adalah sungai yang memiliki air yang jernih dan berarus tenang.
Penggunaan alat tangkap ini pada perairan laut juga harus pada perairan
yang jernih. Penggunaan tombak biasanya lebih banyak digunakan pada perairan
yang dangkal dan jernihuntuk melihat dengan jelas sasaran yang
dituju.
Gambar 1.7 Orang Menombak
di Perairan Dangkal dan Jernih
6)
Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Tombak
Setiap alat tangkap
pasti memiliki keuntungan dan kerugian dalam penggunaannya, begitu pula dengan
penggunaan tombak sebagai alat tangkap. Adapun keuntungan menggunakan tombak
yaitu :
·
Tidak merusak terumbu karang jika digunakan pada perairan laut.
·
Bersifat selektif dalam penggunaannya karena hanya digunakan untuk menangkap
jenis ikan sesuai dengan apa yang dikehendaki orang tersebut.
·
Densitas ikan tidak berkurang banyak
·
Menjaga kelestarian ekosistem perairan
·
Dapat
digunakan oleh orang-orang awam yang belum mengerti cara penggunaan pancing
modern
·
Tidak
membutuhkan biaya mahal untuk memperoleh alat tangkap ikan ini.
Selain itu, penggunanaan
tombak sebagai alat tangkap juga memiliki kekurangan. Kekurangan dalam
penggunaan tombak yaitu :
·
Hasil yang didapat tidaklah banyak.
·
Perlu keahliah khusus dalam penggunaannya.
·
Target yang dijadikan tangkapan terkadang masih bisa lepas.
·
Salah
arah pelemparan dapat mengakibatkan hal yang fatal.
·
Tombak
terlihat gampang jika digunakan oleh orang yang sudah mahir, namun penggunaan
alat ini membutuhkan ketelitian dan konsentrasi tinggi serta trik-trik
tertentu.
·
Sulit
untuk mendapatkan sasaran ikan yang berenang dengan cepat dan berada di dasar
perairan.
B. Ulasan
Materi
Tombak adalah salah satu
alat tangkap tradisional yang hari demi hari semakin menghilang keberadaannya.
Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi yang begitu pesat. Menghilangnya tombak
mungkin juga disebabkan karena penggunaannya yang tidak praktis dan hanya
menghasilkan hasil yang sedikit.
Penggunaan tombak
sebagai alat tangkap ikan mungkin hanya bertahan pada daerah-daerah yang masih
terbilang terpinggirkan seperti pada daerah yang ditinggali oleh suku-suku
pedalaman dan masyarakat di Papua.Nelayan tradisional di Papua umumnya menggunakan
alat tangkap sederhana dan sifatnya turun temurun antara lain pancing, jaring
dan kalawai (alat sejenis tombak). Penggunaan alat selain berkaitan erat dengan
teknik penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan setempat juga berhubungan
dengan kondisi musim. “Molo’ (menurut dialek setempat) artinya menyelam untuk
menangkap ikan dengan alat bantu panah untuk memanah ikan.Molo merupakan teknik
penangkapan yang dikenal secara turun temurun biasanya diwariskan kepada
generasi yang lebih muda. Lama waktu menyelam bervariasi tergantung keahlian
nelayan yang sering melakukan aktivitas ini. Yang menarik penyelaman dilakukan
tanpa menggunakan alat selam, selain kaca mata selam.
Selain masyarakat di Papua ada juga yang
masih menggunakan tombak sebagai alat tangkap ikan yaitu pada masyarakat suku
laut. Walaupun sekarang masyarakat disana sudah banyak yang beralih menggunakan
alat yang lebih modern dari tombak seperti menggunakan jala tapi masih ada yang
mempertahankan tombak sebagi alat tangkap ikan.
Walau penggunaan tombak
sebagai alat tangkap memiliki banyak kekurangan akan tetapi penggunaan tombak
sebagai alat tangkap juga memiliki banyak kelebihan juga seperti tetap
mempertahankan kelestarian ekosistem perairan karena penangkapan ikan
menggunakan tombak bersifat selektif.
C. Solusi
Agar penggunaan tombak
sebagai alat tangkap tidak punah begitu saja, solusi yang terbaik adalah
memberikan penjelasan dan penyuluhan tentang penggunaan tombak sebagai alat
tangkap itu lebih ramah lingkungan walaupun banyak kekurangan dari penggunaan
tombak ini. Selain itu kita harus merubah mindset mereka yang memikirkan
keuntungan sesaat tapi tidak ada keberlanjutaannya menjadi mindset yang
memikirkan keberlanjutan untuk seterusnya. Selain itu tombak
seharusnya dimodifikasi lebih baik agar penggunaannya dapat digunakan secara
luas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasrkan pembahasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan alat tangkap dengan
tombak ini dapat digunakan pada perairan umum maupun laut, pada perairan laut juga harus pada perairan yang jernih.
Penggunaan tombak biasanya lebih banyak digunakan pada perairan yang dangkal
dan jernih.Walau penggunaan tombak sebagai alat tangkap memiliki banyak
kekurangan, akan tetapi tombak ini meupakan alat tangkap yang
sangat baik karena tetap mempertahankan
kelestarian ekosistem perairan karena penangkapan ikan menggunakan tombak
bersifat selektif.
B. Saran
Diharapkan nelayan dapat mengoperasikan cara
penagkapan yang lebih layak sehingga ikan tidak mengalami kepunahan. Selain
itu, dapat juga menjaga dan melastarikan jenis alat tangkap tombak yang ada di
Indonesia.
PERTANYAAN
1. Muhammad Putra
Kelana Andi Purbaya
Pertanyaan : apa kekurangan alat tangkap
harpoon dan jelaskan dari alat tangkap harpoon tersebut ?
Jawaban = a.
kekurangan dari alat tangkap harpoon adalah gelombang dan arus. Karena alat
tangkap harpoon ini bekerja di permukaan perairan.
b. Harpoon
ini adalah modifikasi dari harpoon lempar. Harpun jenis ini memiliki dua bagian
penting yaitu senapan dan mata tombak yang diikat ujungnya dengan menggunakan
tali yang panjang dan kuat. Senapannya sendiri digunakan sebagai pelontar mata
tombaknya menuju kearah mangsa yang diincar. Mata tombak harpoon jenis ini
terbuat dari logam dan bisasanya berukuran kecil dan ramping, hal ini bertujuan
supaya mata tombak mampu melesat dengan sempurna menuju kearah mangsa yang
diincar. Biasanya harpoon jenis ini digunakan untuk berburu ikan-ikan kecil
yang memiliki pergerakan yang cepat.
2. Nur Fadhilah
Aini
Pertanyaan : apakah
ikan hasil tangkapan menggunakan harpoon bisa dipasarkan ?
Jawaban = bisa.
Karena ikan tersebut dapat di olah lebih lanjut ketika hendak dikonsumsi
3. Muhammad Yugo
Anjasmara
Pertanyaan : apakah
penggunaan alat ini tidak mengganggu atau mempengaruhi daearah penangkapan ?
Jawaban = tidak.
Karena alat tangkap harpoon ini tidak merusak ekosistem perairan
DAFTAR PUSTAKA
http.lalaukan.blogspot.co.id
JKappeal.org. 2
March 2009. Diakses tanggal 13 September 2010
P4ksi.litbang.kkp.go.id
Blognyafares.blogspot.com
www.terangi.or.id
yhoyoji.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar